Dukungan untuk Aidin Belum Bulat

Dukungan untuk Aidin Belum Bulat

Suara Kader PKS soal Calon Bupati \"\"SUMBER – Keinginan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Cirebon mengusung kader terbaik sebagai salah satu kandidat calon bupati Cirebon nampaknya akan terganjal. Pasalnya, hingga saat ini di internal kader terutama yang duduk di lembaga legislatif belum satu suara, soal siapa yang akan diusung kelak. Anggota Fraksi PKS yang sekarang duduk di Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon H Satori SE mengatakan, bahwa PKS harus mengusung kader yang memiliki karakter progresif dalam rangka membangun Kabupaten Cirebon ke arah  lebih baik. Oleh sebab itu, dalam melakukan rekrutmen calon kandidat bupati yang diusung, PKS memiliki mekanisme tersendiri. “Kami sudah punya lima nama calon yang kemudian akan dikerucutkan menjadi satu, yakni Ketua DPD PKS Kabupaten Cirebon Nasirudin, Sekretaris DPD PKS Junaedi ST, Ketua Bidang Pembinaan Ummat Nurul Ain Akyas dan Ketua Bidang Kebijakan Publik Ahmad Aidin Tamim dan mantan Anggota DPRD Maluku Utara, Elang Kusnandar,” katanya. Dari kelima nama tersebut, secara pribadi saya akan lebih mendukung Ahmad Aidin Tamim. Pasalnya, Aidin adalah sosok yang mempunyai kredibilitas yang sangat bagus terhadap partai. Ditambah, selama ia diberi amanah menjadi ketua tim pemenangan pasangan Ahmad Heryawan-Dedy Mizwar dalam pemilukada Provinsi Jawa Barat, ia sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dengan menempatkan pasangan tersebut mendapat prosentasi suara 25 persen untuk Kabupaten Cirebon atau peringkat kedua. Mengalahkan pasangan nomor tiga Dede Yusuf-Lex Laksamana yang didukung tiga partai besar dan pasangan nomor urut dua Yance-Tatang yang notabene mempunyai basis masa yang kuat di Kabupaten Cirebon. “Ini sebuah prestasi dan ia layak untuk dijagokan sebagai calon bupati,” ucapnya. Ia meyakini, bahwa pilihannya tidak salah, sebab Aidin Tamim memiliki kapasitas sebagai seorang pemimpin. Pria asal Desa Panongan, Kecamatan Palimanan ini, tidak begitu khawatir akan tingkat popularitas dan elektabilitas koleganya ini. Karena jika partai memutuskan Aidin yang akan dijagokan, pihaknya siap membantu untuk menduetkan dengan pasangan yang memiliki tingkat elektabilitas dan popularitasnya tinggi. “Insya Allah Pak Aidin akan mengikuti atmosfer politik yang ada di Kabupaten Cirebon,” bebernya. Berbeda dengan kader PKS lainnya. Ahmad Fawaz, anggota Fraksi PKS yang duduk di Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon secara pribadi tidak mendukung jika Ahmad Aidin Tamim dijagokan sebagai calon bupati yang diusung oleh PKS. Pasalnya, kans politik yang dimiliki Ketua Al Wasliyah Kabupaten Cirebon ini perlu dipertimbangkan kembali. Hal ini terbukti dari kinerja Aidin selama menjadi ketua tim pemenangan pasangan Ahmad Heryawan-Dedy Mizwar dalam pemilukada Provinsi Jawa Barat tidak begitu signifikan. Aidin dianggap tidak mampu memenangkan pasangan ini di Kabupaten Cirebon. “Saya belum meyakini tingkat elektabilitas beliau sebagai salah satu tokoh di Kabupaten Cirebon,” tegasnya. Ditambah, waktu menuju pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Cirebon sangat dekat sekali, sangat tidak mungkin pihaknya mampu meningkatkan tingkat popularitas dan elektabilitas dengan waktu yang sangat singkat. “Hasil kinerja beliau selama pemilukada Provinsi Jawa Barat perlu dievaluasi dan menjadi rujukan partai,” imbuhnya. Pria asal Arjawinangun ini berharap, PKS Kabupaten Cirebon harus jeli dalam memilih tokoh yang akan diusung dalam pemilukada Kabupaten Cirebon. “Keputusan terbaik sangat memengaruhi perjuangan partai lima tahun ke depan, terutama dalam Pemilihan Legislatif 2014,” tandasnya. Menanggapi berbedaan persepsi mengenai rencana pengusungan dirinya sebagai calon bupati, Ahmad Aidin Tamim berkilah jika perbedaan pendapat dalam iklim demokrasi saat ini sangat wajar, karena masing-masing pihak mempunyai argumentasi tersendiri. Namun, pihaknya mengembalikan kepada mekanisme partai, karena setiap kader PKS harus merujuk pada mekanisme itu dan menghormati setiap keputusan yang dihasilkan dari sebuah proses mekanisme tersebut. “Ini dinamika politik,” ujarnya. Namun, apa yang dikatakan Fawaz bahwa hasil pemilukada Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Cirebon yang hanya menempati posisi kedua, jangan ditimpahkan pada satu orang. Karena usaha memenangkan pasangan Ahmad Heryawan-Dedy Mizwar merupakan usaha tim yang di dalamnya tidak hanya PKS, tapi ada Partai Hanura dan PPP yang semuanya sudah bekerja  maksimal. “Jika saya dikatakan gagal, akhi Fawaz pun gagal, karena ini kerja tim. Saya setuju, jika ini perlu menjadi bahan evaluasi bersama,” tegasnya. Kemudian, apa yang disampaikan oleh H Satori pun lantas tidak menjadi Aidin besar kepala, pihaknya mengaku, bahwa sejauh ini telah banyak mendapat dukungan itu. Namun, ia kembali menyerahkan semua keputusan kepada partai melalui secarik surat dari DPW dan DPP PKS. “Jika nantinya PKS menetapkan kepada saya, tidak ada alasan bagi kader yang mengaku loyal terhadap partai untuk menolak ketetapan itu,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: